Siap-Siap! Bakal Ada Keputusan Baru Soal Bursa Karbon dari OJK

SHARE  

Pertamina Foto: dok Pertamina

Jakarta, CNBC Indonesia – Otoritas Jasa Keuangan (OJK) membeberkan dalam waktu dekat akan ada keputusan strategis untuk terus memperbaiki dan meramaikan bursa karbon yang belum lama diluncurkan di dalam negeri.

Direktur Pengawasan Bursa Karbon OJK Lufaldy Ernanda mengungkapkan bahwa pihaknya menyadari banyak pembenahan yang harus dilakukan dalam menjalankan bursa karbon di Indonesia.

Dia menyebut, beberapa hari belakangan ini pihaknya melakukan sebuah rapat Komite Pengarah (Komrah) yang mana nantinya akan menghasilkan beberapa kebijakan strategis untuk bursa karbon di Tanah Air.

“Beberapa waktu lalu, hitungan beberapa hari ke belakang itu ada review tingkat tinggi ya, di mana memang ada namanya rapat Komrah, nah di situ nanti akan ada keputusan-keputusan yang strategis tentunya ya,” ungkap dia kepada CNBC Indonesia dalam program Energy Corner, Senin (25/3/2024).

Lufaldy mengatakan bahwa pihaknya juga bekerja sama dengan kementerian dan lembaga terkait untuk mengembangkan bursa karbon dalam negeri. Hal itu dilakukan untuk mengevaluasi bursa karbon dalam negeri.

“Nah mengenai improvement itu banyak sekali ya. Pertama, kami menyadari ya sesama regulator ya kami bekerja sama sih dengan kementerian lembaga lain ya, Dalam pengembangannya gitu dan review itu terus kami lakukan ya,” tambahnya.

“Jadi we’ll see, nanti pasti akan kita update lagi,” tandasnya.

Seperti diketahui, Indonesia telah memulai perdagangan kredit karbon perdananya melalui peluncuran Bursa Karbon Indonesia pada 26 September 2023. Hal tersebut menjadi catatan sejarah bagi Indonesia karena memiliki misi yang cukup penting, yaitu menciptakan pasar dalam mendanai pengurangan emisi gas rumah kaca dan menjadi peserta utama dalam perdagangan karbon global.

Indonesia sendiri merupakan negara kepulauan yang memiliki hutan hujan terbesar ketiga di dunia. Namun, negara ini juga merupakan salah satu penghasil emisi gas rumah kaca terbesar di dunia. Indonesia pun telah menetapkan target untuk mencapai netralitas karbon pada tahun 2060 atau lebih cepat.

Peluncuran perdagangan bursa karbon diresmikan langsung oleh Presiden Republik Indonesia Joko Widodo. Berdasarkan penetapan Otoritas Jasa Keuangan (OJK), yang menyelenggarakan perdagangan ini adalah Bursa Efek Indonesia (BEI).

Izin usaha Penyelenggara Bursa Karbon telah diberikan kepada BEI oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK) melalui Surat Keputusan nomor KEP-77/D.04/2023 pada 18 September 2023 lalu.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*